Sejarah 100 Rumah Burung Walet di Sebatik Kalimantan Utara

0
2002
rumah-burung-walet

Surianto, Seorang Pengusaha Sarang Walet dari sebatik melakukan keputusan yang sangat briliant, tidak terduga pada tahun 2006 dia merubah bangunan hotel empat lantai nya menjadi rumah burung walet, Padahal pada saat itu tingkat hunian hotel di wilayah pebatasan kecamatan sebatik, kabupaten Nunukan, Kalimantan utara sangat tinggi, Karena merupakan arus lalu lintas orang dan barang dari malaysia. Dan merupakan kota transit sebagian besar TKI (tenaga kerja indonesia) yang akan bekerja ke malaysia. Saat orang lain belum terpikirkan untuk ber bisnis sarang walet, Pak Surianto membuat bangunan pertama sarang walet di Sebatik. beliau mendapat inspirasi setelah berkunjung ke kota jambi, karena di jambi bisnis jual beli sarang walet sedang naik daun. Pada saat itu harga jual sarang walet di jambi untuk grade terbaik atau biasa disebut bulu ringan mencapai 25 juta per kilogram , sementara di malaysia, Sarang walet dihargai 35 juta per kilogram, dengan selisih harga tersebut cukup sangat menggiurkan bagi para pemain sarang walet di kalimantan untuk semakin fokus dalam membuat hotel bintang lima bagi burung walet.

Pertama Surianto menjual sarang burung walet ke malaysia, namun untuk sekarang banyak pembeli sarang walet dari jakarta dan surabaya yang berburu sarang walet hingga ke sebatik, dan harga yang ditawarkan pun cukup kompetitif. Surianto hanya memerlukan waktu 3 bulan untuk membuat burung walet bersarang di hotel bintang lima nya, Karena komunitas burung walet yang sangat banyak di alam liar, Saat panen pertama nya dia hanya mendapatkan 1 kilogram sarang walet dan terjual seharga 27 juta rupiah, Dan panen terbaik yang pernah dirasakan oleh pengusaha asal nunukan kalimantan utara ini adalah 12 kilogram dalam waktu 1,5 bulan, karena saking banyaknya burung walet di rumah burung surianto, Sayang nya pada saat itu harga sarang walet jatuh di angka 12,5 juta

Dalam setahun rata rata hasil panen rumah burung di nunukan adalah 20 kilogram, Sehingga sejak saat itu banyak warga sebatik yang mengikuti jejak surianto membuat bangunan khusus bagi burung walet, Hingga sekarang terdapat lebih dari 100 rumah burung walet yang sudah dibangun, namun sayang nya pemerintah daerah belum memiliki peraturan yang jelas terhadap hal ini, padahal tingginya harga sarang burung walet tentunya akan menyumbang pendapatan asli daerah yang banyak. Surianto berharap DPRD dan Pemda segera meresmikan aturan tersebut untuk menjamin kepastian bagi semua pengusaha sarang walet di Kalimantan Utara.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here